marquee dari kanan ke kiri
Sabtu, 18 Desember 2010
Membuat Efek Marquee
Membuat Submenu
NB:
--><ul> digunakan untuksub menu nya. lalu tutup dgn </ul>
--> kalau <li> tulisan </li> untuk membuat deretan biasa
wah.. pokonya di utek2 sendiri deh,, sulit juga jelasinya dgn kata2..
ya udah good bye..
Menghilangkan NaVbar
Hasil Undian Fase Knock Out Liga Champions
Tiga laga babak perdelapan final merupakan ulangan partai musim lalu.
Jumat (17/12) bertempat di Nyong, Swiss, hasil undian fase first knock out Liga Champions diumumkan. Juara bertahan Inter Milan bakal bersua dengan runner up Bayern Munchen. Tak hanya ulangan partai final LC musim lalu, dua raksasa Spanyol Barcelona dan Real Madrid harus menemui takdirnya. Seakan berjodoh, Los Blaugrana kembali bersua Arsenal. Musim lalu, Barcelona secara digdaya mengatasi perlawanan anak asuh Arsene Wenger di babak perempat final. Tentu kali ini Wenger tak boleh mengulangi hasil yang sama.
Namun kehebatan Barcelona tak menular. Real Madrid justru selalu kandas di fase ini. Lagi-lagi Olympic Lyon menjadi calon lawan bagi Cristiano Ronaldo cs. Posisi Real Madrid akan jauh berbeda dibanding saat diasuh Manuel Pellegrini. Jose Mourinho didatangkan dari Inter Milan adalah untuk menggapai trofi ajang ini. Mourinho seperti kita ketahui, telah menyuruh bebearapa anak buahnya secara unfair untk mendapatkan kartu kuning di match day 5 babak penyisihan grup agar dapat tampil full team melawan Lyon.
Berikut hasil undian babak perdelapan final LC (disebut di awal adalah tuan rumah leg kedua)
Shakhtar Donetsk vs AS Roma
Pada musim 2006/2007 di babak penyisihan grup D, dua tim ini bersua. AS Roma berhasil memenangi laga di Olimpico dengan skor fantastis 4-0, namun berhasil dibalas di Donetsk dengan skor 1-0.
Pelatih Claudi Rannieri menanggapi undian ini dengan melayangkan pujian kepada calon lawan.
"Ini akan menjadi pertandingan yang hebat, mereka bermain sepakbola dengan bagus dan memiliki individu-individu yang berkualitas."
Schalke vs Valencia
Bagi Raul Gonzalez dan Jose Manuel Jurado, pertemuan dengan Valencia bakal membuat mereka merasa seolah pulang kampung. Tak terhitung berapa kali perjumpaan Raul dengan Los Ches. Rekor pertemuan dua klub ini hanya terjadi di musim 2007/2008. Kala itu Valencia berhasil mencuri gol di Veltins Arena via gol tunggal David Villa. Namun kondisi Valencia tak akan sama dengan dua tahun silam. Meski The Royal Blues terseok-seok di kompetisi bundesliga, mental dan pengalaman Raul bisa membawa wakil Jerman itu ke babak perempat final.
Bayern Munchen vs Inter Milan
Tak akan terjadi ulangan parti final LC. Dua finalis ini sudah harus saling membunuh di babak 16 besar. Penampilan yang jauh merosot dibanding musim lalu dikarenakan banyak pemain yang cedera. Termasuk partai final musim lalu, di ajang LC, dua kubu sudah pernah saling bertemu. Di tahun 2006/2007 Die Roten sempat mencuri kemenangan di Guiseppe Meazza. Bagi kubu juara bertahan, undian ini dianggap sebagai ajang pembalasan bagi Munchen.
“Ini adalah undian yang menarik. Bagi mereka, ini menjadi jalan untuk pembalasan atas kekalahan (final LC),” komentar Massimo Moratti.
Real Madrid vs Lyon
Selalu kandas tiap bertemu, Real Madrid tahun ini tak boleh gagal. Apa gunanya membeli pemain-pemain bintang, mendatangkan pelatih berkelas jika tak sanggup melewati hadangan Lyon. Dalam lima musim terakhir, 6 kali sudah dua kubu bertemu. Hasilnya? Tiga kali Lyon berhasil memenangkan pertandingan dan belum sekalipun kalah.
"Setelahpengalamanburukkami perluberhati-hati dengan menaruh rasa hormat setinggi-tingginya kepada Lyon,” sebut sang kapten Iker Casillas.
Manchester United vs Marseille
Pelan tapi pasti, performa Fergie babes mulai meningkat. Badai cedera pemain Manchester Merah sudah berlalu. Posisi puncak Barclays Premier League pun dalam genggaman. Hasil undian bertemu Marseille sepertinya menjadi keuntungan bagi Sir Alex.
Dalam akun twitter, Rio Ferdinand menulis, ".. Jadi kami mendapat Marseille di CL, menarik akan menjadi pertandingan yang sulit di sana, tak pernah banyak gol (dalam pertemuan) di antara kami + tim Perancis."
Chelsea vs Kopenhagen
Seperti halnya Manchester United, seharusnya Chelsea dengan mudah melewati hadangan klub Denmark pertama sepanjang sejarah yang mampu melaju hingga babak kedua.
Barcelona vs Arsenal
Musim lalu di babak perempat final, Leo Messi tampil garang. Seolah bermain sendirian pemain terbaik dunia itu mengobrak abrik lini belakang The Gunners. Jauh ke belakang, di tahun 2006, Barcelona berhasil mengangkat trofi LC setelah mampu mengembalikan angka. Dalam partai final pertama Arsene Wenger di ajang LC, Frank Rijkaard sukses memenangi laga dengan skor 2-1. Pertemuan dua tim ini dipastikan bakal memberi tontonan tebaik. Permainan cantik dari dua kubu berhasil menghipnotis semua pecinta sepakbola.
"Reaksi saya sangat sederhana - sulit tapi mungkin," kata Arsene Wenger situs resmi Arsenal.
Tottenham vs AC Milan
Debutan tak membuat Spurs tampil bak penakut. Dalam catatan, produktivitas The Lily Whites mampu menyamai Arsenal dengan mencetak 18 gol sebagai klub terproduktif. Sementara calon lawannya adalah AC Milan, klub yang terkenal sangat memahami bagaimana bermain di ajang LC.
First Legs: February 15 & 16 and 22 & 23
Second Legs: March 8 & 9 and 15 & 16
From: super soccer
Game Tentang Dunia Sepakbola
Sepakbola bukan merupakan tema asing lagi di dunia game. Dalam berbagai konsol, mulai dari yang tercupu hingga yang paling canggih, biasanya memiliki permainan dengan tema ini.
Berikut tiga game terbaik yang pernah diciptakan mengenai sepakbola -menurut kami tentu saja:
1. Winning Eleven/Pro Evolution Soccer
Sama-sama hasil kreasi Konami, yang satu versi Jepangnya, yang satu lagi versi Amerika. Nyaris tidak ada perbedaan. Yang pasti permainan ini punya satu ciri yang sama: membuat kecanduan.
Dengan pemain-pemain yang sesuai dengan yang ada di dunia nyata -begitu juga dengan klub dan negaranya- setiap pemain bisa merasakan berbagai kompetisi. Mulai dari yang resmi hingga rekaan sang pembuat.
Fitur yang membuat game ini sempat sangat hit adalah turnamen bernama Master League. Dalam turnamen ini, kita ditantang untuk memainkan sebuah klub -dengan dana dan pemain yang terbatas- untuk 'merangkak' dari divisi bawah untuk bertanding dan meraih berbagai trofi. hingga akhirnya bisa mencapai puncak nantinya.
Sebuah game yang nyaris menjadi favorit semua penikmat game olahraga di manapun.
2. Football Manager
Nyaris sama adiktifnya -bahkan mungkin lebih- namun dengan tema yang berbeda dibandingkan PES/WE. Di sini, kita bermain sebagai seorang manajer klub yang mengatur segalanya.
Kita bisa merasakan menjadi Sir Alex Ferguson yang mengurusi Manchester United, Jose Mourinho yang harus mengatur bintang-bintangnya di Real Madrid, atau juga mungkin menjadi Ian Holloway di Blackpool.
Yang jelas permainan ini menyajikan berbagai data klub dan pemain yang sesuai dengan yang ada di dunia nyata. Termasuk juga metode scouting yang menyediakan pemain-pemain muda berbakat potensial di seluruh dunia.
Tidak hanya mengurusi strategi pertandingan dan transfer, game ini juga membuat kita harus bisa mengatur segala hal lain yang berhubungan dengan klub -termasuk juga mood pemain.
This game could keep us awake for hours to playing it.
3 FIFA Series
Saingan utama head-to-head dengan PES/WE. Ini adalah game resmi yang dikeluarkan oleh organisasi sepakbola dunia, jadi databasenya juga sama valid dan updatenya setiap kali seri yang terbaru keluar.
Kita tetap punya banyak pilihan klub atau negara di sini dengan berbagai turnamen untuk dimainkan. Kemiripan pemain dengan yang ada di dunia nyata juga semakin sempurna belakangan ini.
Namun, game ini masih kalah populer dengan PES/WE -terutama di negara ini-. Meski begitu, apa yang ada dalam FIFA sebenarnya tidak kalah menarik dan tetap bisa membuat kita, penggemar sepakbola dan game, duduk nyaman sambil seharian memainkan tim favorit kita di layar.
Kamu punya game lainnya? dan sedikit bocoran dari penulis, bersiap-siap untuk game sepakbola di situs ini!!
From: Super Soccer
Teman Sejati Bagi Pemain Bola
Biasanya, pemain sepakbola harus mencari kesibukan agar tidak bosan menjelang pertandingan atau ketika pergi jauh dari keluarga. Apalagi selama lama di hotel.
Contohnya seperti di Piala Dunia Afrika Selatan lalu, para pemain bola tidak boleh didampingi istri atau pacar, dengan alasan agar para pemain bisa tetap berkonsentrasi pada pertandingan. Karena itu, agar otak mereka tetap rileks, mereka mulai sibuk mencari aktivitas lain di luar sepakbola.
Nah, Sang kapten Inggris Steven Gerrard memiliki cara tersendiri untuk mengusir rasa bosan tersebut. Biasanya, ia bermain game komputer bila tidak berlatih atau menyiapkan pertandingan.
Selain itu, John Terry mengungkapkan, konsol favorit para pemain adalah Xbox 360 buatan Microsoft. Game yang paling sering dimainkan oleh anggota timnas adalah game menembak Call of Duty. "Shaun Wright-Phillips dan Ashley Cole sangat jago main game itu."
Selain Call of Duty, Game sepak bola menjadi incaran para pemain. Game macam FIFA dan PES menjadi favorit Rio Ferdinand dan Lionel Messi.
Bermain videogame dengan rekan-rekan di kamar hotel nampaknya menjadi aktivitas yang tidak bisa dilewatkan pemain bola demi mengusir rasa jenuh.
From: Super Soccer
Revolusi Televisi 3D Melalui Sepakbola
Di Indonesia mungkin belum ada tayangan sepakbola dalam 3 dimensi, tapi hal ini sedang heboh di daratan Eropa, terutama di Inggris. Sky TV merencanakan tayangan tiga dimensi pada musim 2010-2011 dan hal ini merupakan sebuah revolusi dalam dunia penyiaran.
Namun televisi 3D berbeda, memang agak sulit menjelaskannya, sehingga anda harus mencoba sendiri sehingga tahu apa yang dapat dirasakan saat menyaksikan pertandingan bola tersebut. Pada dasarnya, teknologi ini membuat penonton tayangan olahraga seolah-olah ikut berpartisipasi dalam pertandingan.
Menurut Darren Long, direktur operasional Sky Sports, dengan 3D kita bisa merasakan berapa jarak yang harus ditempuh para pemain dan seperti apa kesulitan mereka dilapangan. Kita bahkan bisa melihat dan merasakan pergerakan pemain lain, jadi tidak hanya fokus pada satu pemain yang sedang membawa bola saja.
Saat menonton sepakbola dengan 3D anda akan merasakan kedalaman ruang tiga dimensi. Ini membantu anda melihat aksi aksi di lapangan dengan cara yag mata dan otak anda terbiasa menginderanya di dunia nyata.
Darren Furlong juga menjelaskan bahwa dalam merekam pertandingan dalam 3D, SKY memakai delapan pasang kamera berdefinisi tinggi. Setiap kamera menangkap objek yang sama tapi dari dua perspektif yang sedikit berbeda. Hal ini menciptakan sepasang pandangan bersisian terhadap objek yang sama pada setiap frame yang ditampilkan di layar.
Yang dibutuhkan kemudian adalah alat yang membuat anda bisa menyaksikan gambar –gambar itu sehingga bisa tertangkap mata dengan jelas, yakni SKY + HD set-top-box, kacamata filter 3D dan televisi berteknologi 3D , kacamata khusus itu mencegah mata kiri anda melihat gambar yang ditujukan untuk dilihat oleh mata kanan, dan sebaliknya. Setiap mata melihat satu gambar yang dari sudut kiri atau kanan yang ditangkap oleh kamera tadi. Setelahnya , itu bagian otak, yang dengan cerdasnya secara otomatis memproses dan menggabungkan kedua gambar tadi menjadi satu gambar lengkap dengan dimensi kedalamannya.
Suatu perubahan radikal dalam dunia televisi, Sky sudah siap untuk sepakbola 3D, bagaimana dengan anda?.
From: Super Soccer
Cara Dingin Menyembuhkan Cedera
Apa rasanya temperatur -140 derajat celsius? Tanya saja ke beberapa pemain Tottenham.
Banyak hal baru bagi Spurs tahun ini. Membuang Piala Carling, bermain di Liga Champions, mengalahkan Inter Milan, dll. Salah satu dari hal baru tersebut yang belum diketahui banyak orang, bahkan pendukung Spurs sekalipun adalah cara baru para pemain kesayangan mereka memulihkan diri dari cedera, yaitu Kriotherapy.
Kriotherapy adalah terapi penyembuhan cedera dengan bantuan suhu dingin ekstrim sekitar minus 130-140 derajat celsius. Metode ini ditemukan oleh Toshiro Yamauchi pada tahun 1978, dan di dataran Inggris, fasilitasnya hanya tersedia di pusat kesehatan Champneys, Hertfordshire. Di tempat inilah para pemain Spurs menjajal temperatur yang lebih membeku dari Antartika sekalipun.
Dengan sejarah panjang pemain-pemain yang rentan cedera (Jonathan Woodgate, Ledley King, anyone?), cukup alami bahwa pihak Spurs mencari solusi yang paling mutakhir untuk membantu memastikan bahwa pemain-pemain kunci mereka tidak terlalu lama berada di kamar medis. Jalur Kriotherapy pun menjadi pilihan mereka.
Prosesnya sederhana, dengan memakai atribut penutup badan yang relatif minim, para pemain Spurs diboyong ke ruangan kecil dengan suhu yang tadi disebutkan di atas selama 3 menit.
Kepala Krioterapi Champneys, Renata Zejer menjelaskan metodenya sedikit lebih lanjut.
"Aku lebih suka bila pasien yang cedera dibawa ke sini secepat mungkin. Dengan ankle yang terpuntir misalnya, peredaran darah lebih cepat setelah cedera baru terjadi, sehingga darah bisa mengalir lebih cepat, lebih dalam ke organ-organ tubuh."
"Metode ini memanfaatkan mekanisme keamanan dalam tubuh. Saat Anda masuk ke ruang es Krioterapi, hawa dingin merangsang reseptor di kulit, yang kemudian mengirimkan sinyal ke otak untuk mengarahkan sistem-sistem dalam tubuh yang lain untuk menghangatkan diri. Saat Anda keluar, -dan ini tergantung level kebugaran- urat nadi terbuka 3-4 kali lebih besar, dan peredaran darah lebih cepat, sehingga lebih banyak oksigen yang dibawa ke bagian tubuh yang cedera. Anda akan merasa lebih bertenaga untuk berlatih."
Dr Sam Erith, kepala ilmu olahraga di Spurs menekankan manfaat Krioterapi pada akselerasi proses pemulihan pemain-pemain Spurs.
"Krioterapi membuat Anda bisa berlatih lebih banyak, lebih cepat fit. Pemain-pemain yang sedang rehabilitasi bisa dengan cepat kembali berlatih tiga kali sehari seperti biasanya."
Jermain Defoe telah menjalani terapi Krioterapi untuk mempercepat penyembuhan cedera ligamen ankle yang dideritanya September kemarin. Ledley King dan Michael Dawson juga menggunakannya untuk menyembuhkan cedera mereka masing-masing.
David Bentley? Ia tidak begitu menyukainya.
From: Super Soccer
AC Milan 0-1 AS Roma
Penyerang pinjaman/buangan dari Milan, Marco Borriello beri pelajaran terhadap sang pemuncak klasemen yang meminjamkannya ke AS Roma tersebut pada pertandingan terakhir paruh pertama Serie A musim ini.
Satu gol dari Marco Borriello menjadi penentu kemenangan AS Roma melawan tuan rumah pertandingan, pemimpin klasemen sementara Serie A, dan klub yang meminjamkan dirinya ke Roma: AC Milan. Berkat aksinya tersebut, AS Roma berhasil memperkecil jarak selisih poin dengan Milan menjadi tujuh poin memasuki tahun 2011. Sebaliknya, meskipun kalah melawan Il Lupi, anak-anak asuh Allegri masih bercokol dengan relatif aman di puncak Liga Italia.
Pada pertandingan yang berlangsung di San Siro tersebut, Milan lebih banyak menguasai posesi bola sepanjang pertandingan. Malang bagi mereka, inspirasi kreatif dan pasokan umpan bola matang menjadi agak hambar sejak Andrea Pirlo terpaksa diganti di menit ke-22 akibat cedera.
Sebaliknya, meskipun AS Roma tidak terlalu banyak menyerang, Phillipe Mexes dkk relatif berhasil menetralisir ancaman yang datang dari Zlatan Ibrahimovic di lini depan.
Momen yang akan dikenang oleh Marco Borriello datang pada menit ke-69. Menyusul aksi Jeremy Menez di pinggir lapangan, Borriello ada di posisi yang tepat untuk mengkonversi umpan matang Menez menjadi gol.
Sampai akhir pertandingan, Milan terus berusaha menyamakan kedudukan, dan dengan tiap menit yang berlalu, menjadi makin spekulatif; memberikan umpan-umpan lambung penuh harapan.
Harapan tersebut pun sia-sia karena hingga pertandingan berakhir, skor masih sama. Sebuah kemenangan yang tercipta berkat taktik yang jitu, permainan yang disiplin dan kemampuan menyelesaikan peluang secara klinis.
Susunan pemain
AC Milan: Christian Abbiati; Daniele Bonera, Alessandro Nesta, Luca Antonini, Ignazio Abate; Andrea Pirlo (Clarence Seedorf 22), Kevin-Prince Boateng (Ronaldinho 86), Massimo Ambrosini, Gennaro Gattuso; Robinho, Zlatan Ibrahimovic
AS Roma: Doni; Philippe Mexes, Juan, John Arne Riise, Nicolás Burdisso; Daniele De Rossi, Jérémy Menez (Rodrigo Taddei 81), Fabio Simplicio, Matteo Brighi; Marco Borriello, Adriano (Aleandro Rosi 88)
From: Super Soccer
Espanyol 1-5 Barcelona
Barcelona menang 5-1 atas Espanyol dan dengan begitu keluar dari jarak jangkau Real Madrid.
Barcelona menang 5-1 atas Espanyol, pada lanjutan Liga BBVA pekan ke-16, di El Prat, Sabtu (18/12/2010). Berkat itu, mereka duduk di puncak klasemen dengan 43 poin, atau unggul lima angka dari Real Madrid di tempat kedua.
Bermain sebagai tim tamu, Barcelona mendapatkan perlawanan serius dari Espanyol. Namun, mereka mampu mengatasinya dan unggul melalui Pedro pada menit ke-19. Dari tengah kotak penalti, Pedro menembakkan umpan terobosan Lionel Messi masuk gawang Espanyol yang dikawal Idriss Kameni.
Sebelas menit berselang, Xavi Hernandez mengubah angka di papan skor menjadi 0-2. Gol bermula dari pergerakan Dani Alves yang berujung umpan kepada Xavi di tengah kotak penalti. Xavi berhasil menjangkaunya dan menjejalkannya ke gawang Kameni.
Saat pertandingan menginjak menit ke-60, keunggulan Barcelona bertambah menjadi 3-0 berkat gol Pedro. Menguasai bola di tengah kotak penalti lawan, ia menembakkannya langsung ke gawang lawan dan berhasil menaklukkan Kameni lagi.
Tertinggal tiga gol tanpa balas tak membuat Espanyol menyerah. Itu terlihat dari terciptanya gol balasan mereka yang diciptakan pablo Daniel Osvaldo pada menit ke-63.
Gol itu melambungkan moral Espanyol. Mereka pun berusaha memperkecil ketinggalan. Namun, bukannya menambah gol, mereka dikejutkan oleh terjadinya gol keempat Barcelona yang dibuat David Villa pada menit ke-76.
Gol bermula dari kejelian Lionel Messi melepas umpan terobosan kepada Villa. Villa berhasil menguasainya, menggiringnya masuk kotak penalti, dan mencetak gol.
Tak mau kecolongan lagi, Barcelona mempertahankan tekanannya dan pada menit ke-84, David Villa kembali menjebol gawang Kameni. Kali ini, ia menggunakan bola kiriman Xavi.
Selama 90 menit, barcelona menguasai bola sebanyak 59 persen dan melepaskan sembilan tembakan akurat dari 18 usaha. Adapun, Espanyol menciptakan lima peluang emas dari lima percobaan.
Susunan pemain:
Espanyol: Idriss Kameni; Juan Forlin, Victor Ruiz, Didac (David García 81), Fransesco Chica Torres (Jordi Amat 64); Raul Baena, Javier Moreno Marquez, Verdu, Jose Maria Callejon, Luis Garcia (Jesús Dátolo 62); Pablo Daniel Osvaldo
Barcelona: Victor Valdes; Gerard Pique, Carles Puyol, Eric Abidal, Dani Alves; Sergio Busquets (Javier Mascherano 79), Andres Iniesta (Seydou Keita 86), Xavi Hernandez; David Villa, Lionel Messi, Pedro (Bojan Krkic 88)
From :Super Soccer