HOHO.. ada Info baru Nih Dari jepang, hihihi.. AYO BACA! Beberapa bulan yang lalu Juni 2009, jepang dikejutkan dengan adanya fenomena aneh yang terjadi saat turun hujan. Bukannya air yang turun melainkan hewan aneh yang berbentuk ikan seperti kodok. Hal ini terjadi dibeberapa kota dijepang diantaranya kota Taiwa, Nakanoto, Asahi dan Kuki.
Hewan ini memiliki panjang dengan diameter 5 cm berbentuk seperti ikan dan kodok, sejauh ini tidak ada yang dapat menjelaskan kenapa hal ini bisa terjadi. Beberapa orang menyebutkan ini merupakan fenomena langka yang pernah terjadi di Jepang dan mereka menyebutnya "binatang hujan" yang diakibatkan perubahan cuaca yang tidak menentu dinegara Sakura ini, badan metereologi jepang juga tidak dapat menjelaskan apa penyebab terjadinya hal tersebut.
16 juni, tn.aichi 45 thn sekitar jam 08.00 pagi waktu jepang, terkejut dan merasa aneh mendengar sesuatu yang jatuh dari atas mobilnya.. katika dilihat beberapa hewan tersebut menempel dibagian atap mobilnya..
15 juni, ny.miyagi 74 thn, dikota taiwa, juga melihat phenomena ini, dan mendengarkan sesuatu yang jatuh diatas atap rumahnya, padahal saat itu cuaca terang dan tidak hujan..
Halo bro, udah pernah blm Denger berita Hujan darah? Banyak orang yg menyangkal semua itu, ada yg percaya maupun tidak percaya. untuk membuktikan jawabanya baca dan selamat menonton.
Video Hujan Darah di India – Sudah pada melihat kejadian aneh tentang adanya Video Hujan Darah di India youtube, nah jika belum melihat peristiwa hujan darah silakan masuk. Hujan Darah di India lebih dipersempit lagi ada di kota Kerala India, adalah sebuah fenomena alam yang sewajarnya jika menurut beberapa sumber. Tetapi karena telah masuk kedalam berita Nasional dan ditayangkan oleh stasiun mivo tv Nasional sudah pasti akan menjadi sebuah opini publik.
Berikut sekilas penjelasan tentang Hujan Darah di India, Lebih 500.000 meter kubik air hujan berwarna merah membasahi ke bumi. Pada awalnya para ilmuwan hanya mengira air hujan berwarna merah itu dikarenakan polusi oleh pasir gurun, tetapi para Ilmuwan menemukan sesuatu yang mengejutkan, unsur merah darah di dalam air hujan tersebut adalah kumpulan berjuta sel hidup, sel yang bukan berasal dari bumi tapinya!
Hujan Darah yang pertama jatuh di distrik Kottayam dan Idukki di wilayah selatan India. Tidak hanya hujan berwarna merah, sebelumnya tepat 10 hari pertama dilaporkan adanya turun hujan berwarna kuning, hijau lalu pernah hujan berwarna hitam. Setelah 10 hari berulah intensitas curah hujan aneh tersebut mereda hingga September.
Contoh air hujan darah tersebut langsung dibawa untuk diteliti oleh pemerintah India dan ilmuwan setempat. Salah satu ilmuwan independen India yang melakukan penelitian yang bernama Godfrey Louis dan Santosh Kumara dari Universitas Mahatma Gandhi. Mereka telah mengumpulkan lebih dari 120 laporan dari para penduduk India setempat dan mengumpulkan contoh air hujan darah dari wilayah sepanjang 100 km. Sungguh merupakan kejadian aneh bukan, seperti adanya gosip Video Malaikat yang juga sempat menghebohkan kita semua.
Halo Sobat!! Sudah Pernah Denger blm Berita heboh baru2 ini?.. yaitu matahari ada dua..atau kembar!!! hebat kan, haha.(sok g tw yach). oke lah.langsung aj daripada nunggu lama ayo baca kutipan ini. hehehe..:) JAKARTA - Planet dengan dua matahari seperti kampung halaman Luke Skywalker dalam film Star Wars ternyata bukan fantasi belaka. Badan angkasa luar Amerika Serikat, NASA, memprediksikan bahwa khayalan itu dapat terjadi. Teleskop angkasa luar milik NASA, Spitzer, telah menemukan sistem planetari yang mengelilingi bintang ganda. Sistem ini sama saja dengan sistem Tata Surya kita yang mengelilingi bintang tunggal, matahari. Studi teranyar yang dipublikasikan di Astrophysical Journal ini menggunakan kamera infra merah pada teleskop Spitzer untuk mencari bintang ganda atau disebut juga “kepingan debu”. Kepingan debu ini terbentuk dari serpihan bebatuan angkasa yang tersisa saat pembentukan planet-planet. “Kami sudah tahu bahwa bintang-bintang itu ada di sana. Pertanyaannya adalah apakah ada planet lain di sana dimana kita bisa melihat matahari,” ujar Karl Stapelfeldt, ilmuwan dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) milik NASA di Pasadena, California, seperti yang dikutip BBC News belum lama ini. Pertanyaan tersebut terjawab dengan temuan teleskop Spitzer, dimana sistem binari di luar angkasa sana juga memiliki planet-planet lain, yang juga memiliki matahari sendiri. Menurut David Trilling dari University of Arizona, temuan ini memang mungkin saja membuktikan hal itu, namun belum bisa dipastikan begitu saja. “Pada sistem Tata Surya kita, asteroid saling memecah dan menghasilkan tebaran debu yang kita asumsikan sebagai kepingan lain, yakni debu yang diproduksi oleh dua badan objek yang lebih besar,” jelas Trilling. Satu hal yang logis adalah bahwa proses pembentukan objek besar itu adalah proses serupa dengan pembentukan planet. Tim ilmuwan menganalisis kepingan debu dalam 69 sistem binari yang berjarak antara 50-200 tahun cahaya dari bumi. Data menunjukkan bahwa 40 persen dari sistem ganda memiliki kepingan debu yang frekuensinya lebih tinggi dari sampel serupa bintang tunggal. Dari temuan ini disimpulkan bahwa sistem planetari adalah hal biasa di sekitar bintang-bintang binari itu dan bisa jadi mereka juga memiliki matahari seperti planet kita. Pada sistem yang terdiri dari 50-500 unit astronimis, kepingan debu berputar sendiri-sendiri atau berpasangan mengelilingi bintang. Pada sistem bermatahari ganda ini, Trilling memperkirakan bahwa dorongan gravitasi mampu “menendang” debu-debu ke dalam antariksa dan mencegah terjadinya pembentukan planet lain. (mer)