Jakarta - Timnas Indonesia mencetak banyak gol di laga awal. Namun di dua laga terakhir ada penurunan produktivitas. Pelatih Alfred Riedl harus mengantisipasi catatan ini.
Saat babak penyisihan 1 Desember lalu, Indonesia melibas Malaysia dengan skor 5-1. Dua hari berselang, giliran Laos yang dibantai dengan angka 6-0.
Pertandingan ketiga melawan Thailand, Firman Utina cs hanya mampu menang 2-1. Itu pun diperoleh lewat tendangan pinalti Bambang Pamungkas.
Di babak semifinal, produktivitas gol tim Garuda semakin mengecil. Dalam dua laga melawan Filipina di stadion Gelora Bung Karno (GBK), Indonesia mencetak total dua gol.
Bagi mantan pelatih timnas Indonesia Benny Dolo, tren menurunnya gol ini menunjukkan ada kelemahan di tim. Karena itu, Riedl harus terus melakukan evaluasi.
"Dari kemenangan yang sangat besar lawan Malaysia terus menurun dan turun. Itu juga harus menjadi catatan, saya fikir Riedl tahu persis itu. Makanya dia tidak memperlihatkan ekspresi yang luar biasa ketika menang lawan Filipina, masih ada kelemahan di tim," jelas Benny saat berbincang dengan detiksport, Jumat (24/12/2010).
Menurut Bendol, sapaan akrabnya, Malaysia di final adalah tim yang berbeda dengan babak penyisihan lalu. Tim asuhan K Rajagopal tersebut mampu bangkit dari kekalahan meski jauh dari kandang.
"Berbeda dengan tim kita yang lima kali berturut-turut bertanding di kandang," sambungnya.
Mental pemain juga dinilai oleh Bendol sangat penting. "Pertandingan final sangat berbeda dengan pertandingan sebelumnya dibutuhkan mental yang tangguh dan kuat untuk bisa memenangkan pertandingan ini," pungkasnya.
Saat babak penyisihan 1 Desember lalu, Indonesia melibas Malaysia dengan skor 5-1. Dua hari berselang, giliran Laos yang dibantai dengan angka 6-0.
Pertandingan ketiga melawan Thailand, Firman Utina cs hanya mampu menang 2-1. Itu pun diperoleh lewat tendangan pinalti Bambang Pamungkas.
Di babak semifinal, produktivitas gol tim Garuda semakin mengecil. Dalam dua laga melawan Filipina di stadion Gelora Bung Karno (GBK), Indonesia mencetak total dua gol.
Bagi mantan pelatih timnas Indonesia Benny Dolo, tren menurunnya gol ini menunjukkan ada kelemahan di tim. Karena itu, Riedl harus terus melakukan evaluasi.
"Dari kemenangan yang sangat besar lawan Malaysia terus menurun dan turun. Itu juga harus menjadi catatan, saya fikir Riedl tahu persis itu. Makanya dia tidak memperlihatkan ekspresi yang luar biasa ketika menang lawan Filipina, masih ada kelemahan di tim," jelas Benny saat berbincang dengan detiksport, Jumat (24/12/2010).
Menurut Bendol, sapaan akrabnya, Malaysia di final adalah tim yang berbeda dengan babak penyisihan lalu. Tim asuhan K Rajagopal tersebut mampu bangkit dari kekalahan meski jauh dari kandang.
"Berbeda dengan tim kita yang lima kali berturut-turut bertanding di kandang," sambungnya.
Mental pemain juga dinilai oleh Bendol sangat penting. "Pertandingan final sangat berbeda dengan pertandingan sebelumnya dibutuhkan mental yang tangguh dan kuat untuk bisa memenangkan pertandingan ini," pungkasnya.
From: DetikSport
Tidak ada komentar:
Posting Komentar